Kemarau Hati Yang Tak Mudah Terobati

Musim hujan telah usai berganti dengan musim kemarau kering. Begitu pula dengan dengan air mata ini, ia mengering menjadi panas didalam jiwa. Sejujurnya aku tak tau apa yang ku rasakan, hanya saja dahulu terasa ringan hati ini ketika dapat menangis. Tak ada lagi rasa bersalah dan sesal, sebukit gundah terus menyelimuti hati ini. Aku takut ini adalah awal tanda dari matinya hati, tak ada lagi rasa peka dan kepedulian, hanya ego dan keakuan yang hadir.

 

Kuharap ia hadir diawal kemarau ini, sebagai sahabat dan penyejuk hati. Menjadi bagian dari senandung hati, membasahi alas negeri yang tak bertuan. Rankaian bunga terlihat layu dengan kumbang yang kebingungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *