Pengetuk Gerbang Jiwa

Pagi hari disambut kabut tebal dengan bauran dari uap kopi panas dan asap rokok lintingan. Lambaian daun dan bunga menyapa jiwa yang terlahir kembali. Dalam benak membayangkan sosok manusia yang tak pernah kukenal, sosok gadis pengetuk gerbang jiwa. Lekuk sudut senyum manis bibirmu, mata indah dibalik lensa kaca, rambut lurus terbungkus hijab misteri, suara merdu tandingan harpa surgawi, lentik jemari khas pemetik alunan gitar, postur tubuh molek melekat sempurna, dan aroma tubuh mewangi indra. Harapan dan angan saja kurasa bisa bertemu bersapa.


Tak sadar gelas kopi telah kosong dan rokok hanya puntung. Ku telah terhanyut dalam bayangan imajinasi serta ilusi, mengisyaratkan rindunya jiwa dengan jodoh misteri pilihan ilahi. Hal yang sebelumnya tak pernah kubayangkan bahkan kupikirkan. Teduh hatiku dan rimbun jiwaku, sungguh engkau yang ada disetiap percakapan dengan Sang Khaliq.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *